Sinyal Masalah Haid
(Menstruasi)
Seperti yang mungkin pernah
kita pelajari di sekolah menengah, haid (menstruasi) merupakan pelepasan
lapisan dinding rahim yang terjadi bulanan. Meskipun kadang merasa tidak nyaman
dan kadang-kadang merepotkan, haid merupakan cara tubuh untuk memberitahu bahwa
sistem reproduksi bekerja dengan benar.
Seperti halnya setiap
wanita adalah unik, haid setiap wanita juga mempunyai kepribadiannya sendiri.
Sebagian dari wanita haidnya singkat, sementara yang lain lebih panjang.
Beberapa dari mereka mengeluarkan darah yang banyak, sedangkan yang lain hanya sedikit.
Setelah mengalami
beberapa tahun 'perdarahan bulanan’, kebanyakan wanita mulai bisa merasakan
frekuensi, durasi, dan kuantitas haid mereka. Ketika sesuatu yang diluar
kebiasaan biasa terjadi - seperti bercak antar dua masa haid atau darah yang
sangat banyak - maka wajar jika wanita mulai bertanya-tanya apa yang terjadi.
Apakah ada standar untuk
mengatakan bahwa haid anda normal?
Tidak juga. Siklus
menstruasi rata-rata wanita adalah 28 hari, dan rata-rata periode haid berlangsung
selama tiga sampai lima hari, akan tetapi harus diketahui, bahwa ada banyak variasi
dari siklus haid wanita.
"Tiga hari adalah normal bagi beberapa wanita, dan tujuh hari juga normal bagi yang lain," kata Franklin Loffer, MD, wakil presiden eksekutif dan direktur medis dari AAGL (American Association of Gynecologic Laparoscopists). Demikian pula, jumlah darah yang dikeluarkan dalam haid normal dapat lebih banyak pada beberapa wanita dari pada wanita yang lain.
Daripada mengkhawatirkan
tentang banyak atau frekuensi haid, akan lebih penting untuk mempertimbangkan mengenai
perubahan yang terjadi diluar haid normal.
"Seorang wanita harus benar-benar mampu untuk melacak siklus menstruasinya sendiri, karena memberikan sejumlah besar petunjuk tentang apakah ada yang tidak beres," kata Frances Ginsburg, MD, direktur endokrinologi reproduksi di Rumah Sakit Stamford di Stamford, Conn, dan asisten profesor klinis kebidanan/ginekologi di Columbia University College of Physicians and Surgeons.
Berikut adalah beberapa
perubahan periode menstruasi yang umum, dan apa artinya:
Haid Melambat atau
Berhenti
Faktor umur merupakan faktor
yang sangat penting untuk menjawab masalah ini. Penyebab berhentinya
menstruasi (disebut amenore)
bervariasi menurut usia. "Berhenti mengalami menstruasi pada usia 25 tahun
adalah masalah yang berbeda secara signifikan dibandingkan berhenti pada usia
50 tahun," kata Loffer.
Biasanya, wanita di usia
40-an atau 50-an bisa dalam masa perimenopause
- masa mendekati menopause. Seiring ovarium memperlambat produksi estrogen,
haid juga akan menjadi kurang sering. Haid juga bisa menjadi lebih pendek atau
lebih sedikit selama perimenopause.
Setelah menstruasi berhenti penuh selama 12 bulan berturut-turut, seorang
wanita akan berada di masa menopause. Rata-rata usia menopause adalah 51 tahun.
Penyebab lain yang
mungkin adalah olahraga yang berlebihan. Menurut data, 5 sampai 25% dari atlet
perempuan yang menjalani latihan yang keras akan berhenti mendapatkan
menstruasi. Fenomena ini sangat umum di kalangan penari balet dan pelari.
Latihan yang intens akan mempengaruhi produksi dan regulasi hormon reproduksi yang
terlibat dalam siklus menstruasi.
Untuk alasan yang sama,
perempuan yang memiliki gangguan seperti anorexia
nervosa (hilang nafsu makan) juga dapat berhenti mendapatkan haid. Membatasi
jumlah kalori yang dimakan akan menekan pelepasan hormon yang dibutuhkan tubuh untuk
ovulasi.
Penyebab lain yang
mungkin dari melambatnya atau bahkan berhentinya haid meliputi:
- Gangguan tiroid atau kelenjar hipofisis
- Gangguan hipotalamus (area otak yang membantu regulasi hormon reproduksi)
- Menyusui
- Obesitas
- Kontrasepsi oral (meskipun biasanya hanya akan membuat haid lebih sedikit, daripada berhenti sama sekali)
- Stres
- Sindrom polikistik ovarium dan ketidakseimbangan hormon lainnya
- Kegagalan ovarium (hilangnya fungsi ovarium yang normal sebelum usia 40 tahun)
- Gangguan uterus (rahim)
Haid lebih banyak dari
normal
Kebanyakan wanita hanya mengeluarkan
sekitar 2 atau 3 sendok makan darah setiap bulannya. Wanita yang mengalami
perdarahan menstruasi yang berat (menorrhagia) bisa kehilangan 5 sendok makan darah
atau lebih.
Ketika mengalami
pendarahan yang berlebihan, seorang wanita akan kehilangan zat besi. Tubuh membutuhkan
zat besi untuk memproduksi hemoglobin, molekul yang membantu sel darah merah
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa zat besi yang cukup, jumlah sel
darah merah akan turun, yang mengarah ke anemia. Tanda-tanda anemia adalah
sesak napas, kulit yang luar biasa pucat, dan kelelahan.
Jika Anda mengeluarkan
darah secara terus-menerus dan banyak, segera konsultasikan dengan dokter untuk
melakukan pemeriksaan darah sehingga memastikan tidak kekurangan zat besi. Jika
terjadi kekurangan zat besi, segera konsumsi suplemen zat besi.
Sejumlah kondisi yang dapat
meningkatkan jumlah darah menstruasi, termasuk:
- Uterine fibroid atau polip (pertumbuhan non-kanker pada lapisan rahim)
- Kehamilan ektopik atau keguguran
- Penggunaan obat-obatan tertentu (termasuk pengencer darah atau steroid)
- Mengganti pil KB
- Gangguan pembekuan, seperti penyakit von Willebrand
- Kanker Rahim
Anda dapat mengukur
seberapa banyak darah haid yang keluar dengan menghitung berapa banyak tampon
atau pembalut yang digunakan. Mengganti satu atau lebih pembalut/tampon setiap
jam selama beberapa jam berturut-turut adalah tanda bahwa anda mengalami
perdarahan haid yang tidak normal.
Memakai kontrasepsi oral
dapat membantu mengatur siklus haid dan mengurangi perdarahan. Jika Anda
menggunakan IUD untuk kontrasepsi, dokter dapat memilih untuk memasukkan jenis hormon
tertentu yang disebut Mirena untuk membantu mengurangi perdarahan. Pilihan lain
adalah obat yang disebut Lysteda, pil yang membantu menghentikan pendarahan
dengan meningkatkan pembekuan darah.
Jika perdarahan
berlanjut, dokter obgyn mungkin menyarankan untuk menjalani pemeriksaan USG atau
tes lain untuk mengidentifikasi sumber masalah.
Pendarahan diantara 2 Periode
Haid
Ini adalah salah satu
masalah haid yang jangan sampai diabaikan. "Jika Anda mengalami perdarahan
diantara 2 periode menstruasi, itu harus diselidiki," kata Loffer.
Penyebabnya dapat
berkisar dari sesuatu yang ringan - seperti adanya iritasi di daerah vagina
atau lupa meminum pil KB - hingga sesuatu yang serius seperti kehamilan ektopik
atau kanker. Kunjungi dokter Anda untuk menjalani pemeriksaan jika Anda
mengalami hal sedemikian.
Mengalami Nyeri Hebat
Periode haid biasanya bukanlah
waktu yang nyaman setiap bulannya. Kebanyakan wanita mengalami kram sebagai akibat
dari kontraksi rahim untuk melepaskan lapisannya. Biasanya ketidaknyamanan ini
ringan dan reda dalam satu atau dua hari.
Tapi untuk beberapa
wanita, rasa sakit dapat terasa begitu kuat hingga tidak bisa bangun dari
tempat tidur.
Menstruasi yang
menyakitkan ini disebut dismenore. Dismenore dapat disertai dengan gejala,
seperti diare, mual, muntah, sakit kepala, atau persaan ketidaknyamanan di
punggung bawah.
Kadang-kadang rasa sakit
berasal dari menstruasi itu sendiri, tetapi juga dapat disebabkan oleh kondisi lain,
seperti endometriosis dan fibroid. Untuk menemukan sumber masalah, dokter dapat
melakukan pemeriksaan panggul dan Pap test, serta tes diagnostik lainnya
seperti USG atau laparoskopi.
Obat-obatan anti-inflammatory
dapat membantu karena tidak hanya mengurangi rasa sakit, tapi juga mencegah
tubuh dari membuat prostaglandin -
bahan kimia yang merangsang rahim berkontraksi selama menstruasi. Dokter
mungkin menyarankan untuk minum pil KB atau memasang IUD, yang juga bisa
mengurangi nyeri haid. Fibroid dan endometriosis kadang-kadang diobati dengan
operasi.
Kapan Harus Melakukan Konsultasi
dengan Dokter
Segera temui Dokter jika
mengalami setiap masalah haid diluar kebiasaan normal, terutama jika itu
membuat ketidaknyaman yang luar biasa atau hingga mengganggu kegiatan
sehari-hari. "Jika seorang wanita merasa bahwa haidnya mengganggu
kegiatannya, maka dia perlu untuk mengatasinya," kata Loffer.
Pastikan untuk menghubungi
dokter jika:
- Menstruasi yang biasanya teratur, menjadi tidak teratur.
- Menstruasi datang kurang dari 21 hari, atau lebih dari 35 hari, selama beberapa periode menstruasi.
- Adanya pendarahan selama lebih dari tujuh hari berturut-turut.
- Menstruasi berhenti selama 12 bulan berturut-turut (menopause) dan sekarang berdarah lagi.
- Mengganti satu atau lebih pembalut/tampon setiap jam selama beberapa jam berturut-turut.
- Adanya perdarahan diantara 2 periode menstruasi
- Menstruasiyang sangat menyakitkan.
Masalah haid (Menstruasi)
4/
5
Oleh
Admin