Berbahayakah berhubungan intim saat haid..? Sebelum anda melakukannya sebaiknya dipikirkan dulu resiko, dampak dan bahayanya. Untuk lebih jelasnya simak penjelasanya di bawah ini.
Berhubungan intim saat menstruasi
menurut beberapa pakar seks, hubungan intim yang dilakukan saat sedang menstruasi dapat saja dilakukan. Namun, dari sisi medis, berhubungan intim ketika menstruasi hingga kini masih diduga sebagai salah satu faktor penyebab kemunculan beberapa kondisi, seperti endometriosis dan infeksi.
Endometriosis adalah adanya pertumbuhan sel-sel yang ada pada dinding rahim (endometrium) di tempat lain atau di luar dinding rahim. Bila hal ini terjadi, maka seseorang akan merasa nyeri pada saat haid (dismenore).
Banyak faktor yang menyebabkan endometriosis ini. Salah satunya adalah regurgitasi atau aliran balik darah haid dari dalam rahim ke saluran indung telur dan masuk ke dinding perut. Aliran balik ini dapat terjadi akibat hubungan seks saat menstruasi. Selain itu, infeksi juga bisa terjadi, baik pada perempuan maupun laki-laki. Pada perempuan, infeksi biasanya terjadi akibat perubahan keasaman vagina pada waktu menstruasi. Akibatnya, kemampuan lendir vagina untuk melawan bakteri yang masuk mengalami perubahan.
Begitu juga reaksi inflamasi atau pembengkakan dinding rahim saat menstruasi. Hal ini turut berpartisipasi mempermudah terjadinya proses infeksi. Pada waktu menstruasi, terjadi peluruhan lapisan dinding rahim dan keluar darah yang disebut darah menstruasi. Darah ini merupakan mediasi yang baik untuk membuat kuman atau bakteri tumbuh. Pada laki-laki, mikrobakteri juga dapat menginfeksi saluran kencing, prostat, dan saluran sperma.
Nah, melihat faktor risiko yang dapat terjadi akibat berhubungan seksual pada waktu menstruasi, maka secara medis disarankan jika alangkah baiknya Anda dan pasangan menghindari hal tersebut. Memang, faktor infeksi dapat dicegah dengan kondom. Namun, proses regurgitasi atau aliran balik tidaklah dapat dicegah dengan kondom.
Vagina yang biasanya dilumuri lendir pencegah terjadinya infeksi ketika haid tergantikan oleh aliran darah haid untuk dikeluarkan. Nah, hubungan seks yang dilakukan pada saat itu dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Hubungan seks saat haid bisa menyebabkan aliran darah haid berbalik dan menimbulkan infeksi pada rongga panggul, kondisi ini kemudian bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah yang terbuka di permukaan rahin saat haid.
Beberapa penelitian bahkan membuktikan kalau infeksi penyakit menular seksual, seperti gonorhea, HIV, dan berbagai penyakit lainnya juga meningkat pada wanita yang melakukan hubungan seksual pada saat sedang haid. Akibat lanjut dari infeksi ini adalah kemungkinan terjadinya perlengketan alat reproduksi sehingga fungsi organ reproduksi pun menjadi terganggu, sehingga proses kehamilan menjadi sulit terjadi. Selain itu, perlengketan alat reproduksi tadi juga dapat menyebabkan nyeri panggul yang cukup parah.
Pada saat menstruasi, disarankan bagi seorang perempuan untuk tidak melakukan hubungan seksual. Rahim seorang perempuan yang sedang menstruasi berisi luruhan lapisan endometrium yang terdiri dari darah dan sel-sel kelenjar endometrium. Sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka ada beberapa risiko yang mungkin terjadi.
Yang pertama adalah risiko terjadinya infeksi organ reproduksi. Pada saat menstruasi karena adanya darah yang turut keluar, mengundang datangnya kuman-kuman, karena kuman sangat menyenangi darah sebagai media pertumbuhan mereka. Saat melakukan hubungan seksual, terjadi friksi-friksi pada dinding vagina yang memungkinkan terjadinya luka atau lecet pada dinding vagina.
Dengan adanya luka atau lecet tersebut, kuman yang jumlahnya sedang meningkat mudah masuk ke organ reproduksi kita dan menyebabkan infeksi organ reproduksi yang nantinya akan menyebabkan berbagai keluhan termasuk ketidaksuburan.
Yang kedua adalah risiko terjadinya endometriosis. Pada saat melakukan hubungan seksual, apalagi jika mengalami orgasme, terjadi kontraksi dari organ-organ reproduksi kita, termasuk rahim. Kontraksi tersebut mendorong darah menstruasi masuk ke rongga perut melalui tuba atau saluran telur kita.
Darah yang mengandung sel-sel endometrium yang telah masuk ke rongga perut atau tuba dapat tumbuh dan memperbanyak diri di tempat tersebut dan ikut memproduksi darah pada saat menstruasi selanjutnya. Hal inilah yang disebut endometriosis. Hal ini dapat mengurangi kesuburan kita, apalagi bila menutupi saluran telur.
Dengan kedua risiko di atas, maka sangat tidak disarankan bagi seorang perempuan untuk melakukan hubungan seksual saat terjadi menstruasi.
BAHAYA BERHUBUNGAN INTIM SAAT MENTRUASI BOLEHKAN seorang perempuan sedang datang bulan melakukan hubungan intim? Kondisi ini mungkin menjadi pertanyaan bagi sebagian wanita yang sudah aktif melakukan hubungan seksual. Bahkan kondisi berhubungan intin disaat menstruasi ini, juga dimanfaatkan kalangan wanita tertentu agar tidak hamil, benarkah seperti itu?
Menurut dokter kandungan, hubungan seks yang dilakukan saat perempuan menstruasi, tidak baik bagi kesehatan pasangan. Karena menurutnya hubungan yang dilakukan selama menstruasi sangat berresiko terhadap kesehatan, yakni kemungkinan menyebabkan infeksi, endrometriosis, dan emboli.
Sejumlah seksolog menyatakan bahwa hubungan seksual yang dilakukan pada masa menstruasi akan berdampak buruk bagi kesehatan. Tidak hanya dari segi kesehatan saja yang melarang pasangan melakukan hubungan seks saat mentruasi, ajaran agama juga melarangnya. Bahkan dari kaca mata orang awam hal ini dengan mudah bisa dipahami, karena darah mentruasi adalah media yang sangat disukai bakteri untuk berkembang biak.
Saat proses mentruasi rahim perempuan sedang berisi luruhan lapisan endometriium yang terdiri dari darah dan sel-sel kelenjar endometrium. Sementara itu ketika tidak menjalani proses mentruasi vagina dilumuri lendir pencegah terjadinya infeksi. Dan ketika masa mentruasi datang maka lendiri pencegah infeksi tersebut tergantikan oleh aliran darah haid yang siap untuk dikeluarkan.
Dan ketika perempuan mentruasi tetap melakukan hubungan seks, risiko yang terjadi adalah infeksi organ reproduksi. Darah yang turut keluar, mengundang datangnya kuman, karena kuman sangat menyenangi darah sebagai media pertumbuhannya. Selain menyebabkan aliran darah mentruasi berbalik, kondisi ini beresiko dapat menyebabkan infeksi pada rongga panggul. Bukan tidak mungkin kondisi ini menjalar ke bagian tuuh lainnya melalui pembuluh darah yang terbuka di permukaan rahim saat haid.
Aktivitas seksual biasanya akan menyebabkan friksi-friksi pada dinding vagina yang memungkinkan terjadinya luka atau lecet pada dinding vagina. Dengan adanya luka dan lecet tersebut kuman yang jumlahnya sedang meningkat pada saat mentruasi mudah masuk ke organ reproduksi dan menyebabkan infeksi organ reproduksi yang nantinya akan menyebabkan berbagai keluhan termasuk ketidaksuburan.
Resiko lainnya akibat berhubungan saat mentruasi dapat menyebabkan emboli udara. Pada saat mentruasi pembuluh darah terbuka, jika pada saat itu hubungan intim ada kemungkinan udara dapat masuk, akibatnya yang paling fatal bisa menyebabkan kematian. Bahkan beberapa penelitian menyatakan kemungkinan mendapat penyeakit menular lebih besar. Misalnya saja seperti gonorhea dan berbagai penyakit lainnya.
Dengan berbagai resiko di atas maka sangat tidak disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual saat terjadi menstruasi, jika pada saat menstruasi ada keinginan untuk melakukan aktifitas seksual sebaikinya pilih hubungan tanpa melakukan penetrasi. Misalnya saja aktifitas seksual sebatas bercumbu dengan pasangan kita tentunya.
akibat seks pada waktu haid
4/
5
Oleh
Admin